Minggu, 27 Desember 2009

Latar belakang berkuliah menurut teori kebutuhan Maslow


Menurut Mr. Maslow, kebutuhan yang ada di tingkat paling dasar dalam piramida kebutuhan adalah kebutuhan fisiologis, seperti makan, minum, dan kebutuhan biologis lainnya termasuk buang air besar. Sebelum saya melaksanakan  atau pergi kuliah memerlukan kebutuhan fisiologis contohnya makan dan minum. Pada jenjang berikutnya ada kebutuhan untuk memperoleh keamanan atau safety need. Perwujudan dari safety need bisa berupa rumah sebagai tempat kita merasa aman dari panas dan hujan. Di tingkatan berikutnya ada kebutuhan sosial, termasuk di dalamnya berhubungan dengan orang lain, love and belonging. Kebutuhan ini ada banyak di kampus, termasuk motivasi saya juga dalam perkuliahan. Contohnya kita Selanjutnya adalah kebutuhan harga diri, esteem need, achievement. Penghargaan dari orang lain dibutuhkan oleh setiap manusia, apapun bentuknya. Yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri, yang merupakan kebutuhan yang berada di tingkatan yang paling tinggi dalam hirarki kebutuhan Maslow.
Untuk menuju ke tingkatan yang lebih tinggi dalam hirarki, manusia harus memenuhi kebutuhan pada tingkat yang paling dasar terlebih dahulu. Gambaran kasarnya bila kita ingin membangun rumah tempat kita merasa aman, kita harus memenuhi kebutuhan fisiologis dahulu  yaitu makan dan minum sebagai sumber daya dalam diri, tenaga, sumber energi untuk membangun rumah itu. Seperti kalau kita sedang rapat atau diskusi, pasti ada acara makan-makan dan minum. Sebab (entah ini hanya ungkapan atau memang kenyataan) “logika tidak akan berjalan bila tidak  ada logistik”.
Seperti juga yang telah sedikit disinggung sebelumnya, jika ada salah satu kebutuhan yang tidak terpenuhi, manusia akan terus-menerus mencari pemenuhannya. Padahal kebutuhan-kebutuhan yang lain juga perlu dipenuhi seiring berjalannya waktu.  Proses pemenuhan kebutuhan dalam hirarki Maslow bergantung pada tiap individu manusia itu sendiri. Dari dasar hirarki kebutuhan tersebut, timbullah keinginan untuk memuaskan kebutuhan itu dan muncullah apa yang dinamakan motivasi. Seperti pertanyaan mengapa kita perlu kuliah??? Jawabannya bisa bermacam-macam, tapi pada dasarnya kuliah adalah untuk memperoleh pengetahuan, untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, setelah bekerja mendapatkan  uang untuk makan, minum, pakaian, rumah, kendaraan, status sosial, penghargaan dari orang lain. Setelah semua terpenuhi mungkin saja seseorang itu bekerja hanya untuk mengaktualisasikan dirinya, seperti mendedikasikan diri pada sesuatu. Tidak peduli lagi akan kebutuhan lain yang sudah mampu dipenuhi.
Semuanya tidak segampang apa yang telah dituliskan. Seperti halnya orang yang untuk memperoleh pekerjaan saja memerlukan sekian waktu berusaha, sedangkan orang lain mungkin hanya dalam hitungan beberapa minggu. Tiap orang memiliki prosesnya masing-masing.  Manusia hidup dalam perbedaan dan dalam perbedaan itu timbul keragaman dan dalam keragaman ada sesuatu yang sama untuk diwujudkan. Yang menurut Mr. Maslow tadi adalah kebutuhan paling dasar dari manusia. Dan pada dasarnya semua memiliki kelemahannya masing-masing, termasuk teori hirarki kebutuhannya Mr. Maslow ini. Seperti pendapat beberapa ahli yang telah mengkaji tentang teori motivasi bilang, setelah semua hal dalam hirarki terpenuhi, apalagi yang akan memotivasi seseorang untuk kuliah/bekerja? Atau setelah semua terpenuhi manusia jadi malas kuliah/bekerja? Kira-kira begitulah kelemahan dari hirarki Maslow.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar