Rabu, 10 November 2010

Syarat judul yang baik


Syarat judul yang baik :

·         awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
·         menarik perhatian,
·         sesuai dengan isi.
·         tanpa tanda baca di akhir judul karangan,
·         tanpa ada singkatan atau akronim,
·         harus bebentuk frasa,
·         tanpa ada singkatan atau akronim,
·         tanpa tanda baca di akhir judul karangan,
·         logis  dan sesuai dengan isi.

Sebuah judul harus menggunakan judul sebagai berikut :
·         Asli
Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.
·         Relevan
Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan karangan anda.
·         Provokatif
Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak menarik lagi.
·         Singkat
Judul yang singkat memungkinkan pembaca menangkap secara cepat maknanya,Bila judul itu panjang,(calon) pembaca harus membuang energi terlebih dahulu untuk membacanya.


TOPIK

TOPIK
Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. Istilah topic wacana (selanjutnya disebut topic) sering dikacaukan dengan konsep topik dalam tata kalimat. Pada pembahasan ini, keduanya dibedakan secara tegas, dalam tata kalimat topik mempunyai kaitan dengan struktur kalimat secara fungsional. Bahkan topic merupakan suatu deskripsi struktur kalimat. Selain itu dalam konteks wacana topik merupakan suatu ide atau hal yang dibicarakan dan dikembangkan sehingga membentuk sebuah wacana.

Syarat – syarat topik yang baik :
-  Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
Bagi penulis pemula, topik yang terlalu baru kemungkinan belum ada referensinyadalam kepustakaan.  Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis jika tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya. Begitu juga topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.
-  Topik harus menarik perhatian penulis.
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang atau penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika suatu topik yang sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kekesalan. Bila terdapat hambatan pun, penulis tidak akan berusaha sekuat tenaga untuk menentukan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahkan masalah.
-  Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.
-  Topik harus diketahui/dipahami penulis.
Penulis hendaklah mengerti serta mengetahui meskipun baru prinsip-prinsip ilmiahnya. Misalnya asal data yang digunakan berasal dari mana? , metode analisis yang digunakan, dan referensi apa saja yang akan menjadi acuan.

Pembatasan suatu topik :
·         Tetapkanlah topik dalam kedudukan sentral.
·         Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci
·         Tetapkanlah yang mana subtopik yang akan dipilih.
·         Ajukanlah pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut.
·         Lakukan proses diatas secara terus-menerus hingga mendapatkan sebuah Tema.
-  Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar- benar diketahuinya.
- Memungkinkan penulis mengadakan penelitian dengan intensif mengenai masalahnya.

Outline (kerangka karangan)


Outline (Kerangka karangan)

Pengertian :

Kerangka karangan adalah rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya. Pokok-pokok yang akan dibicarakan dan pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan
Karangan Fiksi dan Nonfiksi

1.      Karangan fiksi
 
karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Fiksi atau cerita rekaan biasanya berbentuk roman, novel, atau cerita pendek (cerpen). Fiksi ilmiah atau fiksi ilmu pengetahuan adalah fiksi yang ditullis berdasarkan ilmu pengetahuan, teori atau spekulasi ilmiah. Karangan fiksi berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya. Itulah sebabnya tulisan ini sangat dipengaruhi oleh subjektivitas pengarangnya. Bahasa tulisan fiksi selain bermakna denonatif juga konotatif, dan asosiatif yaitu makna yang bukan sebenarnya. Selain itu juga bermakna ekspresif  yaitu membayangkan suasana pribadi pengarang. Bahasa tulisan fiksi juga sugestif yang bersifat mempengaruhi pembaca dan platis yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan  pembaca.

2.      Karangan nonfiksi

karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-ha yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tulisan nonfiksi biasanya  berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis,  disertasi, makalah, dan sebagainya.  Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf objektivitas yang tinggi, berusaha menarik  dan menggugah nalar pikiran pembaca.

Fungsi dan manfaat kerangka isi karangan :

  • sebagai pedoman untuk menentukan jenis data yang harus dikumpulkan
  • sebagai patokan bagi penulis dalam menguraikan karangan secara sistematis
  • memberi gambaran umum mengenai pokok yang akan dibahas/dianalisis dalam karangan
  • Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.
  • Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
Pola Susunan Kerangka Karangan :

 
a. pola logis

    Susunan atau pola pengembangan didasarkan atas jalan pikiran.

b. Pola Alamiah

    Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.