I. Tentukan bentuk proposisi yang tepat pada pernyataan di bawah ini!
1.Bahasa adalah sarana penalaran
Jawab:
- Proposisi kategorial, hubungan antara subjek dan predikat tidak memerlukan syarat khusus. Bahasa merupakan suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan digunakan sebagai komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri.
2. Sifat kuantitatif matematika meningkatkan daya prediksi ilmu.
Jawab:
- Proposisi kualitas positif/afirmatif
Terdapat persesuaian antara subjek dan predikat
3. Bagaimana peranan bahasa dalam proses penalaran?
Jawab:
- Proposisi kualitas negative
Tidak terdapat kesesuaian antara subjek dan predikat.
4. Semoga saja penelitian ini berhasil!
Jawab:
- Proposisi kuantitas universal
Merupakan proposisi yang biasanya diawali dengan kata yang menunjukkan sesuatu itu umum, misalnya semua, seluruhnya.
II. Temukan kalimat abstrak dalam bahasa logika predikat untuk kalimat bahasa manusia berikut ini:
1. Untuk semua manusia, tidak ada manusia yang abadi.
Kalimat abstrak : ”tidak ada manusia”.
2. Socrates adalah manusia
Kalimat abstrak : ”adalah manusia”.
3. Jika socrates adalah manusia dan Untuk semua manusia, tidak ada manusia yang abadi maka socrates tidak abadi.
Kalimat abstrak : ”tidak ada manusia” dan ”maka socrates”.
4. Jika semua bilangan prima adalah bilangan ganjil maka beberapa bilangan genap adalah bilangan prima.
Kalimat abstrak : ”bilangan genap adalah bilangan prima”.
Sabtu, 02 April 2011
fenomena multimedia
Bahasa dan multimedia sangat berpengaruh dalam pembelajaran ilmiah, dan perkembangan bahasa dan multimedia pun cukup maju dengan didukung teknologi yang semakin hari semakin canggih dalam menghasilkan sesuatu yang baru di bidang pembelajaran ilmiah. Sampai saat ini pun bahasa dan multimedia terus di kembangkan agar terciptanya pembelajaran yang lebih efisien dan efektif ,contoh multimedia antara lain : gambar, video, animasi, suara, komputer dan multimedia lain nya yang mendukung pembelajaran ilmiah.
Menurut Wahyu Wijayadi dalam sebuah makalah sebuah seminar yang diselenggarakan Indosat yang berjudul Pengembangan Teknologi Multimedia dan Implementasinya, multimedia terdiri atas (1) unsur suara, (2) unsur gambar atau video, (3) unsur teks/data, (4) terpadu dalam satu media penyampaian, (5) Interaktif/bukan informasi satu arah. Jenis jasa multimedia terdiri dari dua, yaitu berdiri sendiri (stand alone/off line), dan terhubung dengan jaringan telekomunikasi (network-online).
Tujuan pengembangan multimedia yaitu untuk memudahkan komunikasi antara sumber informasi dan penerima informasi. Perkembangan multimedia tidak selalu membawa dampak positif tetapi terkadang membawa dampak negatif pada kehidupan sehari-hari, contohnya komunikasi melalui internet yang biasa kita sebut”chatting” seperti di Yahoo Messenger, Facebook,Twitter,dll terlihat bahwa penulisan bahasa menjadi berbeda,hampir setiap kata di singkat dan tidak memperhatikan ejaan yang benar(EYD). Karena itu dibutuhkan kebiasaan dalam pengejaan di setiap pembelajaran.
Kebanyakan dari kita menggunakan bahasa Indonesia yang telah terkena pengaruh-pengaruh dari berbagai bahasa (baik bahasa daerah maupun bahasa asing) pada kehidupan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri bahasa seperti itulah yang lebih menjamur di kalangan masyarakat luas mengingat singkat dan mudah diucapkan namun memiliki arti atau makna yang sama dengan bahasa Indonesia yang baku dan sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Sebagian besar masyarakat sudah menganggap bahasa tersebut sebagai bahasa Indonesia dan sudah melekat dalam dirinya sehingga untuk mengimplementasikan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD sangat sulit. Karena masalah-masalah seperti itu maka bahasa Indonesia diajarkan lagi dalam proses edukasi baik untuk tingkat bawah, menengah maupun atas.
Perkembangan multimedia sangat pesat, teutama dalam jaringan komunikasi dan pengetahuan. Oleh karena itu, sebagai pengguna (user) kita harus bias memilah-milah informasi yang kita dapat. Selain itu, kita juga harus dapat mengikuti perkembangan multimedia, agar tidak ketinggalan seiring dengan berkembangan multimedia tersebut.
Hasil analisis terhadap artikel di atas dari segi :
1. Kata
Dari artikel di atas, terdapat penulisan kata imbuhan yang salah pada paragraf pertama dan ketiga yaitu “di kembangkan”, “lain nya”, dan “di singkat”. Penulisan untuk kata imbuhan ini seharusnya ditulis “dikembangkan”, “lainnya”, dan “disingkat”. Pengulangan kata juga masih terdapat pada paragraf pertama dan kedua yaitu pengulangan kata “dan” dan “sebuah”.
2. Kalimat
Pada kalimat pertama paragraf pertama terdapat kata konjungsi ‘dan’ yang ditulis secara berulang-ulang. Hal ini dapat menimbulkan makna kalimat yang tidak jelas. Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi:
Bahasa dan multimedia sangat berpengaruh dalam pembelajaran ilmiah. Perkembangannya pun cukup maju dengan didukung oleh teknologi yang semakin hari, semakin canggih dalam menghasilkan sesuatu yang baru di bidang pembelajaran ilmiah.
3. Kesatuan alinea ide pokok.
Alinea adalah kesatuan pikiran yang lebih luas daripada kalimat; berupa penggabungan beberapa kalimat yang mempunyai satu gagasan atau satu tema. Setiap alinea mempunyai satu kalimat pokok dan diikuti oleh kalimat penjelas.
4. Topik
Topik yang dibicarakan pada artikel di atas jelas, yaitu bahasa dan multimedia. Setiap paragraf berisi informasi mengenai topik utama.
5. Isi artikel
Isi artikel di atas menguraikan tentang bahasa dan multimedia. Walaupun ada beberapa kesalahan menurut tata bahasa Indonesia, tetapi cukup mengandung informasi yang penting. Pembaca mendapatkan informasi tentang hubungan bahasa dan multimedia, jenis multimedia, dampak buruk multimedia terhadap bahasa Indonesia, dan cara mengatasi dampak buruknya.
6. Logika
Artikel ini lebih logis dari pada artikel sebelumnya. Penggunaan kata dan pola kalimat lebih baik, sehingga pembaca dapat menangkap maksud dari setiap kalimat yang ditulis. Namun demikian, masih terdapat beberapa kesalahan sehingga masih memerlukan perbaikan penulisan, agar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
Menurut Wahyu Wijayadi dalam sebuah makalah sebuah seminar yang diselenggarakan Indosat yang berjudul Pengembangan Teknologi Multimedia dan Implementasinya, multimedia terdiri atas (1) unsur suara, (2) unsur gambar atau video, (3) unsur teks/data, (4) terpadu dalam satu media penyampaian, (5) Interaktif/bukan informasi satu arah. Jenis jasa multimedia terdiri dari dua, yaitu berdiri sendiri (stand alone/off line), dan terhubung dengan jaringan telekomunikasi (network-online).
Tujuan pengembangan multimedia yaitu untuk memudahkan komunikasi antara sumber informasi dan penerima informasi. Perkembangan multimedia tidak selalu membawa dampak positif tetapi terkadang membawa dampak negatif pada kehidupan sehari-hari, contohnya komunikasi melalui internet yang biasa kita sebut”chatting” seperti di Yahoo Messenger, Facebook,Twitter,dll terlihat bahwa penulisan bahasa menjadi berbeda,hampir setiap kata di singkat dan tidak memperhatikan ejaan yang benar(EYD). Karena itu dibutuhkan kebiasaan dalam pengejaan di setiap pembelajaran.
Kebanyakan dari kita menggunakan bahasa Indonesia yang telah terkena pengaruh-pengaruh dari berbagai bahasa (baik bahasa daerah maupun bahasa asing) pada kehidupan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri bahasa seperti itulah yang lebih menjamur di kalangan masyarakat luas mengingat singkat dan mudah diucapkan namun memiliki arti atau makna yang sama dengan bahasa Indonesia yang baku dan sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Sebagian besar masyarakat sudah menganggap bahasa tersebut sebagai bahasa Indonesia dan sudah melekat dalam dirinya sehingga untuk mengimplementasikan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD sangat sulit. Karena masalah-masalah seperti itu maka bahasa Indonesia diajarkan lagi dalam proses edukasi baik untuk tingkat bawah, menengah maupun atas.
Perkembangan multimedia sangat pesat, teutama dalam jaringan komunikasi dan pengetahuan. Oleh karena itu, sebagai pengguna (user) kita harus bias memilah-milah informasi yang kita dapat. Selain itu, kita juga harus dapat mengikuti perkembangan multimedia, agar tidak ketinggalan seiring dengan berkembangan multimedia tersebut.
Hasil analisis terhadap artikel di atas dari segi :
1. Kata
Dari artikel di atas, terdapat penulisan kata imbuhan yang salah pada paragraf pertama dan ketiga yaitu “di kembangkan”, “lain nya”, dan “di singkat”. Penulisan untuk kata imbuhan ini seharusnya ditulis “dikembangkan”, “lainnya”, dan “disingkat”. Pengulangan kata juga masih terdapat pada paragraf pertama dan kedua yaitu pengulangan kata “dan” dan “sebuah”.
2. Kalimat
Pada kalimat pertama paragraf pertama terdapat kata konjungsi ‘dan’ yang ditulis secara berulang-ulang. Hal ini dapat menimbulkan makna kalimat yang tidak jelas. Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi:
Bahasa dan multimedia sangat berpengaruh dalam pembelajaran ilmiah. Perkembangannya pun cukup maju dengan didukung oleh teknologi yang semakin hari, semakin canggih dalam menghasilkan sesuatu yang baru di bidang pembelajaran ilmiah.
3. Kesatuan alinea ide pokok.
Alinea adalah kesatuan pikiran yang lebih luas daripada kalimat; berupa penggabungan beberapa kalimat yang mempunyai satu gagasan atau satu tema. Setiap alinea mempunyai satu kalimat pokok dan diikuti oleh kalimat penjelas.
4. Topik
Topik yang dibicarakan pada artikel di atas jelas, yaitu bahasa dan multimedia. Setiap paragraf berisi informasi mengenai topik utama.
5. Isi artikel
Isi artikel di atas menguraikan tentang bahasa dan multimedia. Walaupun ada beberapa kesalahan menurut tata bahasa Indonesia, tetapi cukup mengandung informasi yang penting. Pembaca mendapatkan informasi tentang hubungan bahasa dan multimedia, jenis multimedia, dampak buruk multimedia terhadap bahasa Indonesia, dan cara mengatasi dampak buruknya.
6. Logika
Artikel ini lebih logis dari pada artikel sebelumnya. Penggunaan kata dan pola kalimat lebih baik, sehingga pembaca dapat menangkap maksud dari setiap kalimat yang ditulis. Namun demikian, masih terdapat beberapa kesalahan sehingga masih memerlukan perbaikan penulisan, agar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
multimedia
Multimedia adalah merupakan media yang diciptakan untuk menyajikan sesuatu dalam bentuk text, suara, gambar dan lainnya yang dimanfaatkan untuk berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi dengan melalui teknologi yang sedang berkembang dengan beragam jenis media. Penggunaan Multimedia saat ini sangat membantu dalam penyampaian bidang pengetahuan yang bersifat ilmiah.
Saat ini penggunaan multimedia sering banyak ditemukan untuk kebutuhan metode pembelajaran dengan mengambil informasi dari multimedia dengan menyajikan beragam majalah, buku dengan bermacam-macam penulis dan penerbit. Disini manfaat tersebut dirasakan dalam mencari data yang berkaitan langsung dengan pembelajaran dengan harga murah dan terjangkau.
Dengan berkembang pesatnya fenomena multimedia ini dapat berdampak negative bila menyalahgunakan fungsi dari multimedia tersebut seperti membuat suatu tulisan ilmiah yang bersumber dari multimedia tanpa menulis pengarang asli dari tulisan tersebut dengan istilah lain plagiat atau pembajakan karya. Dampak negative lainnya adalah mencari suatu kebenaran informasi dengan mengubah keaslian informasi tersebut. Hal tersebut perlu dihindarkan supaya fungsi multimedia menjadi tepat sasaran.
Adanya fenomena tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah merupakan sarana untuk penyampaian informasi yang dapat berupa komunikasi, informasi maupun hiburan. Dalam pelaksanaannya multimedia tersebut harus diiringi dengan fungsi nyata multimedia tersebut agar tidak terjadi penyimpangan melalui kesadaran sendiri mengetahui bahwa multimedia ini sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Hasil analisis terhadap artikel di atas dari segi :
1. Kata
Dari artikel diatas, terdapat beberapa penggunaan kata yang diletakkan secara berdampingan sehingga mengakibatkan kerancuan makna kalimat. Kata-kata tersebut adalah “adalah-merupakan”, “dengan-melalui”, “sering banyak”. Selain itu, terdapat penggunaan kata yang tidak baku, yakni kata “text” dan “negative”. Kedua kata ini seharusnya ditulis text dan negatif.
2. Kalimat
Penulisan pola kalimat masih terdapat kesalahan. Susunan kata yang kurang teratur dan berbelit-belit, penggunaan dua kata yang sama artinya, dan kesalahan ejaan mengakibatkan pola kalimat tidak efektif. Contoh kalimat :
Multimedia adalah merupakan media yang diciptakan untuk menyajikan sesuatu dalam bentuk text, suara, gambar dan lainnya yang dimanfaatkan untuk berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi dengan melalui teknologi yang sedang berkembang dengan beragam jenis media.
Seharusnya :
Multimedia merupakan media yang diciptakan untuk menyajikan sesuatu dalam bentuk teks, suara, gambar dan lainnya, serta berinteraksi, berkarya, dan berkomunikasi melalui teknologi yang sedang berkembang dengan beragam jenis media.
3. Kesatuan alinea
Tarigan (1986:11) mengemukakan ciri-ciri alinea sebagai berikut:
(1) Setiap alinea mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok keseluruhan karangan.
(2) Umumnya alinea dibangun oleh sejumlah kalimat.
(3) Alinea adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
(4) Alinea adalah kesatuan yang koheren dan padat.
(5) Kalimat-kalimat dalam alinea tersusun secara logis dan sistematis.
Kesatuan alinea dalam artikel tersebut masih kurang atau dapat dikatakan banyak terdapat kalimat sumbang. Namun demikian, pola pengembangan alineanya masih dapat diidentifikasi dengan baik. Alinea pertama merupakan alinea definisi, alinea kedua dan ketiga merupakan alinea penguraian, dan alinea keempat merupakan alinea konklusi atau kesimpulan.
4. Topik
Topik artikel di atas menarik dan bermanfaat. Penguraian terbatas pada satu topik utama, yakni fenomena multimedia.
5. Isi artikel
Meskipun mengandung banyak kalimat sumbang, isi yang diuraikan dalam artikel di atas masih sejalan dengan topik fenomena multimedia. Transisi antar alinea mengalir baik. Bila dibagi per alinea maka menjadi : definisi multimedia, manfaat multimedia, dampak negatif multimedia, dan kesimpulan.
6. Logika
Artikel di atas mengandung kalimat-kalimat yang tidak logis. Kesalahan memilih kata, penulisan pola, dan berbelit-belitnya kalimat mengakibatkan informasi yang terkandung tidak sampai kepada pembaca. Contoh :
Dalam pelaksanaannya multimedia tersebut harus diiringi dengan fungsi nyata multimedia tersebut agar tidak terjadi penyimpangan melalui kesadaran sendiri mengetahui bahwa multimedia ini sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Seharusnya :
Dalam pelaksanaannya, multimedia tersebut harus diiringi dengan fungsi nyata agar tidak terjadi penyimpangan, dan kita perlu menyadari bahwa multimedia ini bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Saat ini penggunaan multimedia sering banyak ditemukan untuk kebutuhan metode pembelajaran dengan mengambil informasi dari multimedia dengan menyajikan beragam majalah, buku dengan bermacam-macam penulis dan penerbit. Disini manfaat tersebut dirasakan dalam mencari data yang berkaitan langsung dengan pembelajaran dengan harga murah dan terjangkau.
Dengan berkembang pesatnya fenomena multimedia ini dapat berdampak negative bila menyalahgunakan fungsi dari multimedia tersebut seperti membuat suatu tulisan ilmiah yang bersumber dari multimedia tanpa menulis pengarang asli dari tulisan tersebut dengan istilah lain plagiat atau pembajakan karya. Dampak negative lainnya adalah mencari suatu kebenaran informasi dengan mengubah keaslian informasi tersebut. Hal tersebut perlu dihindarkan supaya fungsi multimedia menjadi tepat sasaran.
Adanya fenomena tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah merupakan sarana untuk penyampaian informasi yang dapat berupa komunikasi, informasi maupun hiburan. Dalam pelaksanaannya multimedia tersebut harus diiringi dengan fungsi nyata multimedia tersebut agar tidak terjadi penyimpangan melalui kesadaran sendiri mengetahui bahwa multimedia ini sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Hasil analisis terhadap artikel di atas dari segi :
1. Kata
Dari artikel diatas, terdapat beberapa penggunaan kata yang diletakkan secara berdampingan sehingga mengakibatkan kerancuan makna kalimat. Kata-kata tersebut adalah “adalah-merupakan”, “dengan-melalui”, “sering banyak”. Selain itu, terdapat penggunaan kata yang tidak baku, yakni kata “text” dan “negative”. Kedua kata ini seharusnya ditulis text dan negatif.
2. Kalimat
Penulisan pola kalimat masih terdapat kesalahan. Susunan kata yang kurang teratur dan berbelit-belit, penggunaan dua kata yang sama artinya, dan kesalahan ejaan mengakibatkan pola kalimat tidak efektif. Contoh kalimat :
Multimedia adalah merupakan media yang diciptakan untuk menyajikan sesuatu dalam bentuk text, suara, gambar dan lainnya yang dimanfaatkan untuk berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi dengan melalui teknologi yang sedang berkembang dengan beragam jenis media.
Seharusnya :
Multimedia merupakan media yang diciptakan untuk menyajikan sesuatu dalam bentuk teks, suara, gambar dan lainnya, serta berinteraksi, berkarya, dan berkomunikasi melalui teknologi yang sedang berkembang dengan beragam jenis media.
3. Kesatuan alinea
Tarigan (1986:11) mengemukakan ciri-ciri alinea sebagai berikut:
(1) Setiap alinea mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok keseluruhan karangan.
(2) Umumnya alinea dibangun oleh sejumlah kalimat.
(3) Alinea adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
(4) Alinea adalah kesatuan yang koheren dan padat.
(5) Kalimat-kalimat dalam alinea tersusun secara logis dan sistematis.
Kesatuan alinea dalam artikel tersebut masih kurang atau dapat dikatakan banyak terdapat kalimat sumbang. Namun demikian, pola pengembangan alineanya masih dapat diidentifikasi dengan baik. Alinea pertama merupakan alinea definisi, alinea kedua dan ketiga merupakan alinea penguraian, dan alinea keempat merupakan alinea konklusi atau kesimpulan.
4. Topik
Topik artikel di atas menarik dan bermanfaat. Penguraian terbatas pada satu topik utama, yakni fenomena multimedia.
5. Isi artikel
Meskipun mengandung banyak kalimat sumbang, isi yang diuraikan dalam artikel di atas masih sejalan dengan topik fenomena multimedia. Transisi antar alinea mengalir baik. Bila dibagi per alinea maka menjadi : definisi multimedia, manfaat multimedia, dampak negatif multimedia, dan kesimpulan.
6. Logika
Artikel di atas mengandung kalimat-kalimat yang tidak logis. Kesalahan memilih kata, penulisan pola, dan berbelit-belitnya kalimat mengakibatkan informasi yang terkandung tidak sampai kepada pembaca. Contoh :
Dalam pelaksanaannya multimedia tersebut harus diiringi dengan fungsi nyata multimedia tersebut agar tidak terjadi penyimpangan melalui kesadaran sendiri mengetahui bahwa multimedia ini sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Seharusnya :
Dalam pelaksanaannya, multimedia tersebut harus diiringi dengan fungsi nyata agar tidak terjadi penyimpangan, dan kita perlu menyadari bahwa multimedia ini bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Langganan:
Postingan (Atom)