Kamis, 22 Oktober 2009

Peranan organisasi dan metode disebuah perusahaan

Definisi organisasi.

pengorganisasian menyatukan berbagai macam sumber daya dan mengatur orang-orang dengan teratur, selain mempersatukan oran-orang pada tugas yang saling berkaitan. Pengorganisasian berasal dari istilah organism yang merupakan sebuah entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi dimana hubungan mereka satu sama lain saling berkaitan secara utuh. Bisa juga diartikan sebagai sebuah tindakan yang mengupayakan hubungan prilaku efektif antara orang-orang yang dapat bekerjasama secara efisien sehingga memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas tertentu dalam lingkungan tertentu untuk mencpai tujuan dans sasaran tertentu.

Pentingnya pengorganisasian.

adanya pengorganisasian akan menyebabkan lahirnya sebuah struktur organisasisebagai wadah yang bisa menggabungkan setiap aktiftas dengan teratur. Salah satu tugas pengorganisasian adalah mengharmoniskan suatu kelompok orang-orang berbeda, memperemukan bermacam-macam kepentingan dan memanfaatkan fotensi individu anggota oragnisasi kedalam suatu tujuan yang telah disepakati bersama.

Otoritas dalam organisasi.

ortoritas bisa diartikan kekuasaan resmi dan legal untuk menyurh fihak laian bertindak dan taat kepada pihak yang meilikinya. ketaaatan lahir bisa melalui persuasi, sanksi-sanksi, permohonanan, paksaan dan kekuatan. otoritas juga berkaitan dengan kekuasaan sebagai suatu pengaruh yangkuat yang bersifat mengendalikan atas pengarahan prialku seseorang. otoritas juga bisa diterima oleh bawahan dengan alasan untuk mencapai persetujuan dan diterima oleh pekerja lainnya. untuk memberikan sumbangsih kepada suatu tujuan yang dianggap berfaedah, gunamenghindari diterapkannya tidandakan disipliner, agar tidnakan sesuai dengan standar-standar moral yang berlaku selain untuk memperoleh balas jasa.

Ada berbagai macam otoritas yaitu :

a).Otoritas garis (line authority)
hubungan otoitas atasan-baahan, dimana seorang atasan mengambil keputusan dan memberitahukannya kepada seorang bawahan yang kemudian membuat keputsuan dan memberitahukannya kepada seorang bawahan lagi dan seterusnya membnetuk sebuah gars dari puncak sampai tingkatterbawah sebuah struktur organisasi.
b) otoritas staft
perkataan staf secara arfiah berarti sebuah tongkat yang dipegang untuk menunjang tubuh. maka oleh karenanya otoritas staf semuala berarti otoritas yang dipergunakan untuk menunjang otoritas garis. staf diartikan bantan dan ia tujukan untuk membantu fihak yang memiliki otoritas.

Pengertian Kepemimpinan (Leadership):

Stogdill (1974) menyimpulkan bahwa banyak sekali definisi mengenai kepemimpinan. Hal ini dikarenakan banyak sekali orang yang telah mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan tersebut. Namun demikian, semua definisi kepemimpinan yang ada mempunyai beberapa unsur yang sama.

Sarros dan Butchatsky (1996), "leadership is defined as the purposeful behaviour of influencing others to contribute to a commonly agreed goal for the benefit of individual as well as the organization or common good". Menurut definisi tersebut, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi. Sedangkan menurut Anderson (1988), "leadership means using power to influence the thoughts and actions of others in such a way that achieve high performance".


Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa implikasi. Antara lain:

Pertama: kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau bawahan, kepemimpinan tidak akan ada juga.

Kedua: seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan. Menurut French dan Raven (1968), kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin dapat bersumber dari:
• Reward power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai kemampuan dan sumberdaya untuk memberikan penghargaan kepada bawahan yang mengikuti arahan-arahan pemimpinnya.
• Coercive power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai kemampuan memberikan hukuman bagi bawahan yang tidak mengikuti arahan-arahan pemimpinnya
• Legitimate power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai hak untuk menggunakan pengaruh dan otoritas yang dimilikinya.
• Referent power, yang didasarkan atas identifikasi (pengenalan) bawahan terhadap sosok pemimpin. Para pemimpin dapat menggunakan pengaruhnya karena karakteristik pribadinya, reputasinya atau karismanya.
• Expert power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin adalah seeorang yang memiliki kompetensi dan mempunyai keahlian dalam bidangnya.
Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi.

Sifat dan maksud organisasi metode pelayanan terhadap manajer dan administrasi yang berusaha memajukan pekerjaan mereka atau tata kerja yang dipergunakan dalam rangka pencapaian efisien yang maksimal pada organisasi.
Dari sifat dan maksud organisasi dan metode dapatlah dipahami ruang lingkup organisasi dan metode adalah menyangkut bidang-bidang khusus dari organisasi dan manajemen yang detail dan luas scopenya.
Kegiatan-kegiatan yang temasuk kedalam organisasi & metode yaitu :
Anilisis organisasi (organization analysis),Komunikasi dalam organisasi (communication in the organization),Tentang tata kerja, prosedur kerja dan system kerja,Pentingnya feeling dari segi organisasi & metode,Pentingya jangka waktu penyimpanan data dan dokumen,Pentingnya formulir dari segi organisasi dan metode,Pendayagunaan mesin kantor (office machine).,Pendayagunaan perabotan dan peralatan kantor,Pentingya tata ruang kantor dan perencanaan penyusunan ruangan kerja,Pentingnya penulisan laporan dalam organisasi & metode,Pentingnya buku pedoman kerja,Pentingnya organisasi & metode anggaran kerja, Analisis kepegawaian,Pentingnya penyederhanaan kerja,Organisasi unit organisasi & metode,Kesimpulan akhir (final conclusion)

Rabu, 21 Oktober 2009

Cara mengetahui konfigurasi pada komputer saya

Konfigurasi yang ada di dalam computer saya,antara lain:


• Motherboard
ASUS P5KPL-AM SE
Biasanya jenis motherboard akan muncul pada saat computer dinyalakan.

• Processor
Intel(R) core(TM)2 duo E7500 @ 2,93GHz

• Memory RAM
DDR2 2GB PC 6400 VGEN

Cara melihat processor dan RAM bisa juga dengan cara klik start_run_lalu ketik DXDIAG pada form run,lalu akan muncul tampilan seperti ini :



  • Memory Harddisk
Seagate 160GB sata
Cara melihatnya klik kanan pada start_explore_klik kanan pada drive C_propertis.




  • VGA/PCI
GEFORCE 7200GS 256MB CARDEX
Cara melihatnya klik start_run_lalu ketik DXDIAG pada form run_pilih display. Lalu akan muncul tampilan seperti ini :
 

  • DVD RW dan DVD ROM

  • Card reader

Cara melihat DVD RW,DVD ROM dan card reader klik kanan pada start_explore_klik kanan pada drive C_properties lalu pilih Hardware,maka akan muncul tampilan di bawah ini :


Kamis, 15 Oktober 2009

TELEVISI MEDIA KOMUNIKASI, ANTARA FUNGSI SOSIAL DAN "AGAMA BARU"

Televisi yang saat ini sudah tayang 24 jam dari sejumlah stasiun penyiaran (siaran swasta, berlangganan, publik dan komunitas) dengan program acara meliputi hampir seluruh aspek kehidupan kita, telah begitu menarik dan sangat banyak menyita perhatian manusia dari segala jenis status, usia dan jenis kelamin.
Televisi telah menjadi ?agama baru? karena dalam kenyataannya memang sudah terlalu sering peran dan fungsi agama diambil alih oleh televisi. Telah diyakini dan diakui bersama bahwa peran agama dalam kehidupan dipandang sebagai hal yang sangat dipentingkan dan menjadi pedoman dalam menjalani segala aspek kehidupan.
Setidaknya, selama ini agama berfungsi sebagai pelipur lara di kala duka, menjadi pedoman dan cermin dalam bertingkah laku, di mana ritme dan jadwal kehidupan kita senantiasa harus disesuaikan dengan agenda ritual keagamaan.
Akan tetapi, jika kita mencoba merenungkan dengan apa yang telah dan sedang terjadi di sekitar kita saat ini, khususnya tentang daya tarik dan kekuatan pengaruh televisi dalam kehidupan keluarga, maka boleh jadi kita tidak bisa menyangkali, bahwa peran dan fungsi keagamaan tersebut, sebagian besar telah diambil alih oleh televisi.
Di antara dominasi pengaruh televisi dalam kehidupan keluarga, dapat terlihat pada saat dan bagaimana segenap anggota keluarga memperlakukan ?si layar kaca? tersebut, dalam hal; Pertama, sebagai hal yang dipentingkan dan diutamakan. Perhatikanlah, bagaimana setiap keluarga begitu lebih mengutamakan dan mementingkan keberadaan televisi dalam kehidupan rumah tangga.

Sebuah rumah tangga tanpa kehadiran televisi akan terasa dan dianggap belum sempurna. Televisi tidak lagi semata berfungsi aksesoris ataupun kelengkapan desain interior untuk entertainment rumah tangga, akan tetapi telah menjadi prestise dan takaran prestasi material pencapaian keberhasilan sebuah keluarga.
Kedua, sebagai patokan jadwal aktivitas keluarga. Dalam hal ini, kita pernah mengalami masa di mana pada umumnya kaum ibu penggemar telenovela, banyak di antaranya yang keranjingan sehingga jangan harap ada acara keluarga lainnya, manakala pas bertepatan dengan jadwal menonton acara favorit sang ibu rumah tangga tersebut.
Menonton acara favorit di TV adalah sebuah kewajiban, sebagaimana layaknya kewajiban beribadah dengan waktu yang sudah ditentukan. Lebih konkretnya lagi, simaklah betapa acara siaran bola piala dunia berpengaruh kuat terhadap seseorang, sehingga siap begadang sampai pagi, dan lalai salat subuh.
Ketiga, sebagai contoh dan panduan dalam hal bertingkah laku. Jika selama ini ajaran agama yang menjadi pedoman dalam hal bagaimana seharusnya bertingkah laku, maka saat ini, hal itu dapat dengan mudah kita temukan dalam segenap program acara di TV.
Simak saja mode pakaian dan model tingkah laku serta cara bertutur anak-anak dan remaja di sekitar kita. Dapat dipastikan, bahwa kesemuanya itu berawal dan bersumber dari hasil tayangan TV. Baik itu melalui iklan komersial, kemasan sinetron, acara infotainment, maupun diperagakan langsung oleh sejumlah selebritis yang bertindak sebagai presenter dalam berbagai acara di TV.
Dampak kepada Keluarga

Sebuah jajak pendapat di US News dan World Report melaporkan bahwa 90 persen responden merasa kalau saat ini, bangsa Amerika telah tergelincir ke dalam kejatuhan yang amat parah. Dari jajak pendapat tersebut ditemukan bahwa 62 persen merasa TV tidak lagi bersahabat dengan nilai-nilai moral dan spiritual mereka. Walaupun demikian, terjadi dikotomi di mana TV tetap banyak dan menarik ditonton oleh mereka.

Memang, kita juga tidak bisa menyangkali bahwa tidaklah semua acara di TV buruk adanya. Masih terdapat sejumlah manfaat yang dapat diperoleh dari menonton TV. Meskipun demikian, sebagaimana yang dikemukakan oleh penulis buku terlaris dunia;
Stephen R Covey dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective Families (1999) bahwa kebanyakan keluarga akan mengalami kesulitan ketika harus memilah dan memilih siaran TV yang cocok, khususnya bagi keluarga yang memiliki anak-anak dan remaja. Memilih acara TV yang cocok, sama halnya dengan memilih salad yang bercampur-aduk dari tumpukan sampah. Mungkin ada sedikit salad yang enak di sana, tetapi cukup sulit memisahkan sampahnya, kotorannya dan lalat-lalatnya.
Lebih lanjut, Covey mengingatkan bahwa membiarkan anak-anak menonton TV tanpa pengawasan dari orang tua, sama halnya dengan mengundang seorang asing ke dalam rumah Anda selama beberapa jam setiap hari. Orang asing tersebut, memberitahukan kepada anak-anak Anda tentang segala hal mengenai dunia yang jahat; tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah secara pintas, tentang pesta, seks dan kecantikan serta kemewahan sebagai segala-galanya.
Kesemuanya itu terjadi, di mana para orangtua banyak tidak menyadari bahwa karakter anak-anak mereka telah dipercayakannya untuk dibentuk oleh siaran TV. Guru tak diundang tersebut, yang setiap hari datang menjenguk sang anak, telah dengan begitu leluasanya membentuk karakter sang anak secara tidak terduga.

Prof Dr Sarlito W Sarwono, psikolog yang akhir-akhir ini banyak mencurahkan perhatiannya tentang dampak TV terhadap anak-anak, begitu sangat terkejut melihat sebuah hasil penelitian yang merilis bahwa anak-anak Indonesia menghabiskan waktunya menonton TV rata-rata enam jam sehari (sementara batas toleransi adalah maksimal dua jam sehari untuk usia anak sekitar 3 hingga 7 tahun). Hal itu terjadi, karena perubahan gaya dan pola hidup keluarga Indonesia, khususnya di perkotaan. Mereka terlalu sibuk sehingga anak diserahkan kepada pembantu, yang celakanya, pembantu banyak menghabiskan waktunya menonton TV.

Akibat menonton TV berlebihan secara tidak selektif tersebut, sebagaimana dirilis oleh sejumlah penelitian, maka anak-anak akan sulit berkonsentrasi dalam belajar, daya ingat/hafalan melemah, temperamental, cenderung tidak patuh pada orangtua, dan bisa bersikap anti sosial. Mengembalikan Fungsi Sosial Televisi

Ahli komunikasi massa Harold D Lasswell dan Charles Wright (1954) menyatakan bahwa ada empat fungsi sosial media massa, yaitu pertama, sebagai social surveilance. Pada fungsi ini, media massa termasuk media televisi, akan senantiasa merujuk pada upaya penyebaran informasi dan interpretasi seobjektif mungkin mengenai peristiwa yang terjadi, dengan maksud agar dapat dilakukan kontrol sosial sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam lingkungan masyarakat bersangkutan.

Kedua, sebagai social correlation. Dengan fungsi korelasi sosial tersebut, akan terjadi upaya penyebaran informasi yang dapat menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya. Begitupun antara pandangan-pandangan yang berbeda, agar tercapai konsensus sosial.
Ketiga, fungsi socialization. Pada fungsi ini, media massa selalu merujuk pada upaya pewarisan nilai-nilai luhur dari satu generasi ke generasi selanjutnya, atau dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Keempat, fungsi entertainment. Agar tidak membosankan, sudah tentu media massa perlu juga menyajikan hiburan kepada khalayaknya. Hanya saja, fungsi hiburan ini sudah terlalu dominan mewarnai siaran televisi kita, sehingga ketiga fungsi lainnya, seolah telah terlupakan.

Sejatinya, keempat fungsi media massa tersebut bersinergi dan sinkron dalam rangka menyajikan tontonan yang sehat. Sebab, hanya dengan tontonan yang sehat sajalah yang nantinya dapat melahirkan generasi yang sehat. Dalam hal inilah, maka KPID Kalsel perlu bertekad dan berkomitmen untuk mengupayakan agar masyarakat ke depan jangan lagi mau membiarkan diri dan keluarganya didikte oleh siaran TV yang tidak mendidik.

Selasa, 13 Oktober 2009

MENCIPTAKAN ETIKA INTERNAL ORGANISASI YANG ANTI KECURANGAN

Setiap organisasi bertanggungjawab untuk berusaha mengembangkan suatu perilaku organisasi yang mencerminkan kejujuran dan etika yang dikomunikasikan secara tertulis dan dapat dijadikan pegangan oleh seluruh pegawai. Kultur tersebut harus memiliki akar dan memiliki nilai-nilai luhur yang menjadi dasar bagi etika pengelolaan suatu organisasi atau suatu entitas.

Faktor-faktor penentu keberhasilan

Keberhasilan pembangunan suatu etika perilaku dan kultur organisasi yang anti kecurangan yang akan mendukung secara efektif penerapan nilainilai budaya kerja, sangat erat hubungan dengan hal-hal atau faktor-faktor penentu keberhasilannya yang saling terkait satu dengan yang lainnya sebagai berikut :

1. Komitmen dari Top Manajemen Dalam Organisasi

Manajemen harus memberikan tauladan dan kemauan yang kuat untuk membangun suatu kultur yang kuat dalam organisasi yang dipimpinnya. Peranan moral/kepribadian yang baik dari seorang pimpinan dan komitmennya yang kuat sangat mendorong tegaknya suatu etika prilaku dalam suatu organisasi dan dapat dijadikan dasar bertindak dan suri tauladan bagi seluruh pegawai. Pimpinan tidak bisa menginginkan suatu etika dan perilaku yang tinggi dari suatu organisasi sementara pimpinan itu sendiri tidak sungguh-sungguh untuk mewujudkannya.
Dalam suatu unit organisasi, terutama unit organisasi yang besar, dari manajemen sangat dibutuhkan dua hal yaitu komitmen moral dan keterbukaan dalam komunikasi. Kedua hal tersebut dapat mewujudkan harapan munculnya etika perilaku yang kuat, karena banyak pegawai yang tidak menyukai perbuatan pimpinan yang kurang bermoral dan kurang terbuka dalam berkomunikasi. Manajemen harus memperlihatkan kepada karyawan tentang adanya kesesuain antara kata dengan perbuatan dan tidak memberikan tolerensi terhadap
perbuatan-perbuatan yang melanggar kaedah-kaedah etika organisasi yaitu dengan diberikan sanksi hukuman yang jelas dan demikian pulasebaliknya terhadap pegawai yang berprestasi dan bermoral baik
diberikan penghargaan yang proporsional. Adanya pelaksanaan hukuman dan penghargaan yang konsisten akan memberikan nilaitambah bagi terciptanya suatu etika perilaku dan struktur organisasi
yang kuat. Pegawai akan merasakan diperlakukan secara adil dan merasa bersyukur atas posisi yang diraihnya bilamana etika organsasi dapat ditegakan secara konsisten oleh manajemen. Pimpinan hendaknya menjadi sponsor utama dalam upaya terciptanya semangat anti kecurangan yaitu dengan membangun suatu kultur organisasi yang mengandung sistem nilai yang kuat dan berdasarkan profesionalisme, integritas, kejujuran dan loyalitas yang tinggi untuk mewujudkan visi dan misi organisasi Kultur dan etika perilaku organisasi yang dimiliki harus dapat mencerminkan nilai utama dari organisasi ( misi organisasi ) dan tuntunan bagi pegawai dalam membuat keputusan sesuai dengan kewenangan yang mereka miliki dalam bekerja. Untuk lebih efektifnya etika dan aturan perilaku dalam suatu organisasi harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan dimengerti dengan baik. Secara bersama-sama manajemen dan karyawan harus membangun suatu hal yang positif untuk berkembangnya rasa memiliki akan suatu organisasi yang sehat yang ditopang oleh kultur yang kuat. Manajemen harus membuat pernyataan yang jelas mengenai harapannya terhadap semua pegawai, bagaimana harusnya bertingkah laku dan pemahaman terhadap visi dan misi organisasi. Pimpinan organisasi harus menunjuk salah satu manajer senior untuk bertanggungjawab atas perubahan yang akan dilakukan.

2. Membangun Lingkungan Organisasi Yang Kondusif

Banyak hasil penelitian memberikan indikasi perbuatan salah atau perbuatan curang seperti tindak pidana korupsi terjadi dalam suatu organisasi karena kurangnya kepedulian positif karyawan terhadap perbuatan salah tersebut bahkan dipandang sudah hal yang biasa atau pura-pura tidak mengetahuinya. Kepedulian positif dari lingkungan kerja sangat diperlukan dalam membangun suatu etika perilaku dan kultur oganisasi yang kuat. Rendahnya kepedulian dan rendahnya moral akan menyuburkan tindakan kecurangan yang pada akhirnya akan merusak bahkan dapat menghancurkan organisasi.

Pemberdayaan karyawan dalam mengembangkan lingkungan kerja yang positif sangat membantu dalam membentuk suatu etika dan aturan perilaku internal organisasi yang anti kecurangan. Mereka dapat memberikan pandangan-pandangan dalam pengembangan dan memperbarui etika dan aturan perilaku ( code of conduct ) yang berlaku dalam suatu organisasi, Karyawan juga memperlihatkan kontribusinya yang signifikan dalam berprilaku yang sesuai dengan code of conduct tersebut.

Karyawan juga dapat memberikan masukan kepada pimpinan sebelum mengambil keputusan penting atau yang berhubungan dengan masalah hukum dan implementasinya terhadap pelaksanaan sanksi pelanggaran
etika dan aturan perilaku organisasi. Masukan juga bisa melalui saluran informasi resmi atau kotak saran serta surat pengaduan tanpa nama terutama telah terjadinya suatu kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Banyak organisasi menggunakan hotline atau menggunakan petugas untuk mencegah terjadinya kecurangan, internal auditor dan bentuk lainnya yang memungkinkan manajemen dapat mengetahui terjadinya tindakan kecurangan secara dini. Untuk menjamin efektifitas hasil kerja suatu internal investigasi maka Internal investigasi harus siap dan memiliki akses yang jelas ke pimpinan. Membangun/membuat pernyataan nilai dan etika perilaku mesti yang pantas dan dapat dilaksanakan, disusun dari prinsip-prinsip yang dapat diterima tidak hanya kata-kata mengenai hukum/peraturan, tetapi juga diikuti dengan penjiwaan atas maksudnya. Seharusnya aturan perilaku bukan hanya aturan yang keras, bukan dibuat seperti peraturan yang kaku yang mana tidak dapat untuk menjawab atau diterapkan pada semua unit dalam organisasi namun perlu dilakukan observasi mengenai prinsip-prinsip yang dipakai agar dapat dipahami bukan sekedar peraturan, namun memiliki jiwa yang mencerminkan sifat-sifat profesionalitas, kejujuran, integritas, dan loyalitas yang tinggi dalam membentuk organisasi yang bermoral.
Disamping itu organisasi yang suatu unit kerja yang memiliki otoritas harus berniat membantu dengan sikap mental/ pendirian yang kokoh dan konsekuen serta meiliki kemampuan untuk menghilangkan timbulnya perilaku curang , melalui proses penegakan kedisiplinan danadanya kepatuhan dari para manajer dan staf, Proses harus transparan dan dapat dinilai dengan aturan perlaku yang ada , bebas dari pengaruh

3. Perekrutan dan Promosi Pegawai

Setiap pegawai memiliki masing-masing seperangkat nilai-nilai kejujuran, integritas dan kode etik personal. Ketika suatu organisasi atau entitas berhasil dalam pencegahan kecurangan, dipastikan organisasi tersebut sudah memiliki kebijakan2 yang efektif yang dapat meminimalkan kemungkinan adanya merekrut atau mempromosikan pegawai yang memiliki tingkat kejujuran yang rendah , terutama untuk posisi yang memerlukan tingkat kepercayaaan.

4. Pelatihan Yang Berkesinambungan

Pegawai baru sebaiknya diberi pelatihan tentang nilai-nilai organisasi atau entitas dan standar-standar pelaksanaan pada saat perekrutan.

Pelatihan ini sebaiknya secara ekplisit dapat mengadopsi harapanharapan dari seluruh pegawai menyangkut :

a.Kewajiban-kewajiban mengkomunikasikan masalah-masalah tertentu yang dijumpai.
b.Membuat Daftar jenis-jenis masalah, termasuk kecurangan yang terjadi atau yang dicurigai untuk dikomunikasikan secara jelas dan spesifik ; dan
c.Informasi bagaimana mengkomunikasikan masalah2 tersebut. Dan juga sebaiknya ada kepastian dari Manajemen Senior mengenai harapan-harapan pegawai dan tanggung jawab2 komunikasi tersebut. Pelatihan semacam itu sebaiknya meliputi suatu elemen “Sadar akan adanya Kecurangan ( “ fraud awareness”), yang positif tapi tidak ditekankan pada bahwa kecurangan dapat menjadi mahal bagi entitas dan para pegawainya.
Komitmen untuk pendidikan yang berkelanjutan dan kesadaran bagi pegawai atas permasalahan yang berkaitan dengan etika dan anti korupsi. Program pendidikan harus disusun untuk kepentingan organisasi dan relevan dengan keinginan pegawai. Sebagai tambahan dalam memberikan pelatihan pada saat perekrutan , para pegawai sebaiknya memperoleh pelatihan secara periodik sesudahnya. Beberapa perusahaan dapat mempertimbangkan pelatihan berkelanjutan untuk posisi tertentu, seperti karayawan bagian pembelian atau pegawai yang terkait dengan tanggung jawab keuangan. Pelatihan sebaiknya dibuat spesifik bagi pegawai sesuai dengan dengan masing-masing tingkatan dalam organisasi, lokasi geografi, dan tanggung jawab-tanggungjawab penugasan. Sebagai contoh , pelatihan untuk manajer senior secara normal akan berbeda dari pegawai biasa, dan pelatihan untuk pegawai bagian pembelian akan berbeda dengan pegawai bagian penjualan , pegawai bagian internal audit dan lain sebagainya.

5. Menciptakan Saluran Komunikasi Yang Efektif

Manajemen membutuhkan informasi mengenai pelaksanaan dan pertanggungjawaban pekerjaan apakah sudah susuai dengan kode etik atau tidak dari masing-masing pegawai. Masing-masing pegawai harus dapat menginformasikan tentang pelaksanaan kode etik tersebut mulai dari pemegang posisi tertinggi sampai yang terendah. Permintaan komfirmasi tersebut minimal dilakukan setahun sekali, hal ini bukan hanya formalitas saja tetapi laporan tersebut betul-betul dapat digunakan sebagai pencegahan dan pendekteksian bila terjadinya perbuatan curang dalam organisasi. Laporan yang jujur dari karyawan sangat dibutuhkan dan bukan atas dasar sakit hati atau irihati padaseseorang.

Oganisasi profesionalisme dalam bekerja

Organisasi akan berjalan dengan baik jika memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

• Visi & misi,
• aturan,
• profesionalisme,
• insentif,
• sumber daya,
• rencana kerja.

Organisasi tidak akan berkembang apabila sebuah organisasi tersebut tidak memiliki visi & misi yang terstuktur. Seharusnya jika ingin membuat organisasi kita harus mempunyai rencana apa yang akan digunakan untuk menjalankan sebuah organisasi yang berkepanjangan, contohnya kita bisa membuat aturan-aturan yang harus ditaati oleh seluruh anggota organisasi. Oleh karena itu organisasi akan mengalami konflik jika tidak ada aturan dalam organisasi tersebut. Profesionalisme dalam organisasi sangat dibutuhkan demi berjalannya sebuah organisasi, bila tidak bekerja professional dalam berorganisasi maka akan memperlambat dalam mencapai tujuan dan tidak ada insentif dalam suatu organisasi tersebut. Sumber daya sangat dibutuhkan untuk menjalankan senuah organisasi, contohnya SDM. Manusia harus mempunyai rencana kerja yang dibutuhkan organisasi tersebut agar mencapai hasil yang maksimal.

Selasa, 06 Oktober 2009

ASUS EAH 4770 VGA BERBENTUK MOBIL BALAP F1


Ada sebuah VGA yang unik yaitu ASUS EAH 4770 Formula mempunyai penampilan yang cukup berbeda dari kebanyak kartu grafis serupa.ASUS menggunakan pendingin ekstra berbentuk mirip mobil balap Formula 1.


Nah, di bawah pendingin VGA yang unik ini, memang terdapat sebuah GPU yang cukup baru,yaitu HD 4770. Chip terbaru dari AMD itu memiliki teknologi yang cukup mumpuni, salah satunya adalah fabrikasi yang sudah semakin kecil, 40nm.

Selain sudah hijrah dari proses pembuatan 55nm ke 40nm, kartu grafis yang memiliki bandwidth memory sebesar 128bit ini juga memiliki beberapa fitur lain. Termasuk di antaranya adalah penggunaan DDR5, 640 Stream Processor, DirectX 10.1 dan tidak ketinggalan dukungan terhadap multi GPU dan Unified Video Decoder (UVD) versi 2.

di buat agar produk ini dapat 'berlari' layaknya mobil Formula 1 pun bukan kelakar belaka. Dengan GPU clock 750MHz dan Memory Clock 3,2GHz, produk ini sanggup meladeni beberapa game terkini hingga resolusi yang cukup tinggi. Pengujian yang dilakukan detikINET menunjukkan, kartu grafis yang memiliki jumlah memory 512MB ini masih tergolong nyaman untuk memainkan game sejenis Street Fighter IV, Call of Juarez dan Prototype hingga resolusi 1920 X 1200.

Jika melihat performa yang ditawarkan, tampaknya kartu grafis ini pun cocok untuk dijadikan 'teman main' para gamer. Teknologi terbaru, performa yang memadai, serta potensi overclocknya yang tinggi merupakan alasan utama untuk memiliki kartu grafis ini.

Namun sayangnya, harga yang ditawarkan pun tergolong cukup tinggi, yakni pada kisaran USD 151. Bahkan harga itu sedikit lebih tinggi dibandingkan beberapa kartu grafis HD 4850 versi green. Padahal HD 4850 merupakan chip dengan tingkatan 'di atas' HD 4470. Jelas akan menjadi sulit untuk memilih antara kedua kartu grafis tersebut. Terlebih lagi, ATI HD 4850 memiliki performa yang sudah tidak diragukan lagi.

Kelebihan:
+ Bentuk unik
+ Fabrikasi GPU lebih kecil
+ Performa Tinggi
+ Potensi overclock yang tinggi
+ Hemat Daya

Kekurangan:
- Harga mahal, tak terpaut jauh dari kartu berbasis HD 4850


Hasil Bencmark:
3D Mark Vantage : P7865
3D Mark 2006 : 12912

FarCry2, Ultra detail, 1920 X 1080
Average Framerate: 39,47
Max. Framerate: 60,92
Min. Framerate: 28,89

Street Fighter IV, High detail, 1920 X 1080
Score : 10719
Average: 100.35FPS




Sabtu, 03 Oktober 2009

Tugas Hardware

CPU



CPU atau Central Processing Unit merupakan bagian terpenting dalam sebuah sistem komputer, dapat dikatakan bahwa CPU merupakan otak dari komputer itu sendiri. Sebuah komputer paling canggih sekalipun tidak akan berarti tanpa adanya CPU yang terpasang di dalamnya. Dalam kesehariannya CPU memiliki tugas utama untuk mengolah data berdasarkan instruksi yang ia peroleh. CPU sendiri sebenarnya masih terbagi atas beberapa komponen yang saling bekerja sama untuk membentuk suatu unit pengolahan. Terdapat empat komponen utama penyusun CPU, yaitu
1. Arithmetic and Logic Unit (ALU)
2. Control Unit
3. Registers
4. CPU Interconnections
Arithmetic and Logic Unit (ALU)
Arithmetic and Logic Unit atau sering disingkat ALU saja dalam bahasa Indonesia kira-kira berarti Unit Logika dan Aritmatika. Bagian ini mempunyai tugas utama untuk membentuk berbagai fungsi pengolahan data komputer. Sering juga disebut sebagai bahasa mesin, karena terdiri dari berbagai instruksi yang menggunakan bahasa mesin. ALU sendiri juga masih terbagi menjadi dua komponen utama, yaitu
1. arithmetic unit (unit aritmatika), bertugas untuk menangani pengolahan data yang berhubungan dengan perhitungan, dan
2. boolean logic unit (unit logika boolean), bertugas menangani berbagai operasi logika.
Control Unit
Control Unit atau Unit Kendali, mempunyai tugas utama untuk mengendalikan operasi dalam CPU dan juga mengontrol komputer secara keseluruhan untuk menciptakan sebuah sinkronisasi kerja antar komponen dalam melakukan fungsinya masing-masing. Di samping itu,control unit juga bertugas untuk mengambil instruksi-instruksi dari memori utama dan menentukan jenis instruksi tersebut.


Motherboard



Motherboard adalah salah satu komponen dari Rangkaian Komputer, Komponen tersebut dinamakan Motherborad karena memang komponen ini merupakan komponen utama dari rangkaian CPU, jadi motherboard dapat diartikan dalam bahasa Indonesia adalah Papan Induk atau papan utama.Bermacam-macam jenis, keunggulan dan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh pembuat motherboard tersebut. Lalu bagaimana cara memilih motherboard yang baik dan sesuai dengan keinginan kita ?. Nah bila pertanyaan anda seperti itu coba Anda ikuti semua tips dan informasi berikut ini.
Motherboard berguna untuk menampung segala hardware. Seperti Processor/ HDD/ RAM/ VGA dlsb.. Motherboard sama seperti ibu kita yang mengatur rumah tangga, sama motherboard juga berguna utk mengatur rumah tangga tetapi dalam PC.. Yang mengatur rumah tangga PC adalah BIOS & ROM...


HARDDISK



Harddisk merupakan media penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga membutuhkan media penyimpan berkas yang besar misalnya database suatu instansi. Tidak hanya itu, harddisk diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila dibandingkan dengan disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk mempunyai mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik dari pada disket biasa. Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa banyak yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan disket konvensional tersebut.


Printer



Printer adalah perangkat keras yang dihubungkan dengan komputer ataupun media lain yang berfungsi memproses data keluaran berupa hasil cetakan grafis baik tulisan maupun gambar ke dalam media kertas atau yang sejenis. Nah,bagaimana kalau suatu saat Anda mengalami masalah dengan printer padahal Anda sangat membutuhkannya ? tentu hal ini sangat mengganggu pekerjaan Anda. Buku dan CD ini bisa jadi solusi tepat untuk mengatasi masalah yang sedang Anda hadapi.


VGA card



VGA (Video Graphics Accelerator) card adalah salah satu komponen komputer yg mutlak harus ada. Fungsinya mengolah data graphis unt ditampilkan di layar monitor. Sebetulnya VGA card merupakan satu unit "komputer mini" karena komponen ini memiliki sebuah prosesor (disebut GPU alias Graphics Processing Unit) dan membutuhkan memory juga.

Disebut VGA card krn komponen ini memang berbentuk spt kartu yg di"tancap"kan pada motherboard (mobo) melalui satu slot yg khusus unt itu. Krn VGA card memiliki prosesor yg mengeluarkan panas saat beroperasi, maka pasti ada perangkat pendinginnya, bisa berupa sirip² logam dgn pipa² penghantar panas (heatpipe) atau berupa kipas pendingin (Heat Sink Fan/HSF).

Tak jarang VGA card ini sudah terintegrasi jadi satu dgn mobo, atau istilahnya VGA OnBoard (OB). Mobo dgn VGA OB tentu saja tdk lagi membutuhkan VGA card tambahan, kecuali bila VGA OB nya dirasa "kurang canggih", masih bisa dipasang VGA card tambahan (add-on).

VGA OB vs VGA add-on
Mau tak mau kita mesti membandingan 2 macam VGA ini. Pilihan mana yg harus kita ambil akan sangat tergantung dari kebutuhan kita atau kegunaan utama dari komputer itu sendiri.


Scanner



Pemindai atau scanner merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindai suatu bentuk maupun sifat benda, seperti dokumen, foto, gelombang, suhu dan lain-lain. Hasil pemindaian itu pada umumnya akan ditransformasikan ke dalam komputer sebagai data digital. Terdapat beberapa jenis pemindai bergantung pada kegunaan dan cara kerjanya, antara lain:
 pemindai gambar
 pemindai barcode
 pemindai sinar-X
 pemindai cek
 pemindai logam
 pemindai Optical Mark Reader (OMR)


Mouse



Tetikus atau yang lebih dikenal dengan nama mouse adalah alat yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam komputer selain papan ketik. Tetikus memperoleh nama demikian karena kabel yang menjulur berbentuk seperti ekor tikus[1].
Tetikus pertama kali dibuat pada tahun 1963 oleh Douglas Engelbart berbahan kayu dengan satu tombol. Model kedua sudah dilengkapi dengan 3 tombol. Pada tahun 1970, Douglas Engelbart memperkenalkan tetikus yang dapat mengetahui posisi X-Y pada layar komputer, tetikus ini dikenal dengan nama X-Y Position Indicator (indikator posisi X-Y).
Bentuk tetikus yang paling umum mempunyai dua tombol, masing-masing di sebelah kiri atas dan kanan atas yang dapat ditekan. Walaupun demikian, komputer-komputer berbasisMacintosh biasanya menggunakan tetikus satu tombol.
Tetikus bekerja dengan menangkap gerakan menggunakan bola yang menyentuh permukaan keras dan rata. Tetikus yang lebih modern sudah tidak menggunakan bola lagi, tetapi menggunakan sinar optikal untuk mendeteksi gerakan. Selain itu, ada pula yang sudah menggunakan teknologi nirkabel, baik yang berbasis radio, sinar inframerah, maupun bluetooth.
Saat ini, teknologi terbaru sudah memungkinkan tetikus memakai sistem laser sehingga resolusinya dapat mencapai 2.000 titik per inci (dpi), bahkan ada yang bisa mencapai 4.800 titik per inci. Biasanya tetikus model ini diperuntukkan bagi penggemar permainan video.


Keyboard



Keyboard adalah peranti untuk mengetik atau memasukkanhuruf, angka, atau simbol tertentu ke perangkat lunak atau sistem operasi yang dijalankan olehkomputer.
Papan ketik terdiri atas tombol-tombol berbentuk kotak dengan huruf, angka, atau simbol yang tercetak di atasnya. Dalam beberapa sistem operasi, apabila dua tombol ditekan secara bersamaan, maka akan memunculkan fungsi khusus atau pintasan yang telah diatur sebelumnya.
Ada berbagai jenis tata letak tombol pada papan ketik. Akan tetapi, yang paling populer dan umum digunakan adalah tata letak QWERTY, meniru sistem tata letak mesin ketik.
Papan ketik tipe baru biasanya mempunyai tombol tambahan di atas tombol fungsi (F1, F2, dst.) untuk mempermudah pengguna dalam mengoperasikan komputer. Selain itu, papan ketik baru juga sudah banyak yang mendukung teknologi nirkabel.


UPS



1. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi listrik mati secara tiba-tiba.
2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset sebagai pengganti listrik utama.
3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data dan mengamankan sistem operasi (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam.
4. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.
5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan Yang stabil.
6. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
7. User dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan beberapa accessories yang diperlukan.
8. Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet.
9. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS management

Jumat, 02 Oktober 2009

Tugas cobol Latihan 2

IDENTIFICATION DIVISION.
PROGRAM-ID. LEVEL NUMBER.
DATA DIVISION.
ENVIRONMENT DIVISION.
WORKING-STORAGE-SECTION.
01 DATAINPUT.
02 NAMA PIC A(50)
02 GAJI.
03 GAJIPOKOK PIC 9(6).
03 TUNJANGAN PIC 9(6).
02 TOT-GAJI PIC 9(7).
02 TANYA PIC A.
88 LAGI VALUE IS 'Y','y'.
88 TIDAK VALUE IS 'T','t'.
SCREEN SECTION.
01 HAPUS-LAYAR.
02 BLANK SCREEN.
PROCEDURE DIVISION.
MULAI.
DISPLAY HAPUS-LAYAR.
DISPLAY (1,1) 'NAMA ANDA :'. ACCEPT NAMA.
DISPLAY (3,1) 'GAJI POKOK :Rp. '. ACCEPT GAJIPOKOK.
DISPLAY (5,1) 'BESARNYA TUNJANGAN:Rp. '. ACCEPT TUNJANGAN.
COMPUTE TOT-GAJI=GAJI-POKOK+TUNJANGAN.
DISPLAY HAPUS-LAYAR.
DISPLAY '==== GAJI ANDA UNTUK BULAN INI ===='.
DISPLAY SPACE.
DISPLAY (3,1) 'NAMA : ', NAMA.
DISPLAY (5,1) 'GAJI POKOK : Rp. ', GAJIPOKOK.
DISPLAY (7,1) 'GAJI TUNJANGAN : Rp. ', TUNJANGAN.
DISPLAY (9,1) 'TOTAL GAJI ANDA : Rp. ', TOT-GAJI.
DISPLAY SPACE.
DISPLAY (12,1) 'INPUT DATA LAGI? (Y/T): '. ACCEPT TANYA.
88 IF TANYA = 'Y' OR 'y' GO TO MULAI ELSE GO TO SELESAI.
SELESAI.
STOP RUN.

maka akan keluar output :

Kamis, 01 Oktober 2009

Tugas cobol Latihan 1

Dibawah ini Source Kode Cobol Latihan 1:

IDENTIFICATION DIVISION.
AUTHOR. SUCI_BELAPATI.
ENVIRONMENT DIVISION.
DATA DIVISION.
01 NAMA PIC A(20).
01 KELAS PIC B(5).
PROCEDURE DIVISION.
MULAI.
DISPLAY (1,1) "NAMA : ". ACCEPT NAMA.
DISPLAY (3,1) "KELAS : ". ACCEPT KELAS.
SELESAI.
STOP RUN.

Maka akan keluar output :