Definisi Daftar Pustaka
Bibliografi atau daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dan karangan yang tengah digarap. Bagi orang awam, daftar pustaka mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi seorang sarjana seorang calon sarjana atau seorang cendekiawan, daftar pustaka itu merupakan suatu hal yang sangat penting.
Melalui daftar pustaka, para sarjana atau cendekiawan dapat melihat kembali kepada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai pertalian dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula horison pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.
Fungsi Daftar Pustaka
Fungsi sebuah daftar pustaka hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu harus menunjuk dengan tepat tempat, di mana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu. Dalam hal ini selain pengarang, judul buku dan sebagainya harus dicantumkan pula nomor halaman di mana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya sebuah daftar pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah harian itu secara keseluruhan. Karena itu fungsi catatan kaki dan daftar pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.
Unsur-unsur Daftar Pustaka
Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan daftar pustaka itu, tiap penulis harus mengetahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah daftar pustaka adalah:
1. Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
2. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
3. Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan keberapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.
Ada penulis yang memberikan suatu daftar pustaka yang panjang bagi karya yang ditulisnya. Namun untuk penulisan karya-karya pada taraf permulaan cukup kalau diusahakan suatu daftar pustaka dari buku-buku yang dianggap penting, dan sungguh-sungguh diambil sebagai pertimbangan atau dijadikan dasar orientasi dalam penyusunan bahan-bahan karya tulis itu. Bila daftar pustakanya cukup panjang, biasanya dibuat daftar berdasarkan klasifikasinya.
Ada yang membedakan daftar pustaka yang hanya memuat buku, artikel majalah, artikel ensiklopedi, harian, dsb. Ada pula yang membuat daftar berdasarkan kaitannya dengan tema yang digarap: buku-buku atau referensi dasar, daftar pustaka khusus dan daftar pustaka pelengkap.
Persoalan lain yang perlu ditetapkan juga dalam hubungan dengan daftar pustaka adalah di mana harus ditempatkan daftar pustaka itu? Bila karangan tidak terlalu panjang, misalnya skripsi, maka cukup dibuat sebuah daftar pustaka pada akhir karangan itu. Tetapi kalau bukunya sangat tebal , serta tiap bab cukup banyak bahan-bahan referensinya, maka dapat diusahakan sebuah daftar pustaka untuk tiap bab. Dalam hal terakhir ini ada kemungkinan bahwa sebuah karya dapat disebut berulang kali dalam bab-bab berikutnya.
Bentuk Daftar Pustaka
Cara penyusunan daftar pustaka tidak seragam bagi semua bahan referensi, tergantung dari sifat bahan referensi itu. Cara menyusun daftar pustaka untuk buku agak berlainan dari majalah, dan majalah agak berlainan dari harian, serta semuanya berbeda pula dengan cara menyusun daftar pustaka yang terdiri dan manuskrip-manuskrip yang belum diterbitkan, seperti tesis dan disertasi. Walaupun terdapat perbedaan antara jenis-jenis daftar pustaka, namun ada tiga hal yang penting yang selalu harus dicantumkan yaitu: pengarang, judul, dan data-data publikasi.
Daftar pustaka disusun menurut urutan alfabetis dan nama pengarangnya. Untuk maksud tersebut nama-nama pengarang harus dibalikkan susunannya: nama keluarga, nama kecil, lalu gelar-gelar kalau ada. Jarak antara baris dengan baris adalab spasi rapat. Jarak antara pokok dengan pokok adalah spasi ganda. Tiap pokok disusun sejajar secara vertikal. dimulai dan pinggir margin kiri. Sedangkan baris kedua, Ketiga, dan seterusnya dan tiap pokok dimasukkan ke dalam tiga ketikan (bagi karya yang mempergunakan lima ketikan ke dalam untuk alinea baru) atau empat ketikan (bagi karya yang mempergunakan 7 ketikan ke dalam untuk alinea haru). Bila ada dua karya atau lebih ditulis oleh pengarang yang sama, maka pengulangan namanya dapat ditiadakan dengan menggantikannya dengan sebuah garis panjang. Sepanjang lima atau tujuh ketikan, yang disusul dengan sebuah titik. Ada juga yang menghendaki panjangnya garis sesuai nama pengarang. Namun hal terakhir ini akan mengganggu dari segi estetis, karena nantinya ada garis yang pendek ada pula garis yang panjang sekali. Terutama kalau nama pengarang itu panjang atau karena ada dua tiga nama pengarang.
Penyusunan Daftar Pustaka
Untuk menyusun sebuah daftar yang final perlu diperhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut :
1. Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, Nama yang dipakai dalam urutan itu adalah nama keluarga.
2. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet.
3. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya , nama pengarang tidak perlu diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketukan.
4. Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Tetapi jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
5. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan.
Macam-macam Daftar Pustaka
1. Buku-buku dasar : buku yang dipergunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai pokok yang digarap itu.
2. Buku-buku khusus : yaitu buku-buku yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan-bahan yang langsung bertalian dengan pokok persoalan yang digarap.
3. Buku-buku pelengkap : buku-buku yang topiknya lain dari topik yang digarap penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar